Kamis, 06 Oktober 2011

PT DI dan Airbus Military Kerja Sama Produksi NC 295




 PT Dirgantara Indonesia menjalin kerja sama dengan Airbus Military dalam produksi pesawat NC 295.


Hal ini disampaikan Direktur Utama PT DI Budi Santoso di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta (5/10).

"Dengan dukungan pembiayaan dari PT PPA maka PT DI akan memiliki peluang untuk memasarkan dan memproduksi bersama NC 295 dengan Airbus Military," paparnya.

Perjanjian kerja sama antara tiga perusahaan ini yaitu PT DI, PT Perusahaan Penjamin Aset (PPA) dan Airbus Military merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah disepakati pada 6 Juli lalu.

Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan kesempatan kepada PT DI untuk kembali beroperasi dengan perencanaan awal.

"Penandatanganan ini membuka peluang besar khususnya bagi PT DI untuk bergerak, sejak krisis, kita hanya diam di tempat," katanya.

Kerja sama kali ini meliputi produksi bagian-bagian pesawat, teknologi, hingga lisensi pemesanan pesawat untuk diekspor. Adapun khusus pesanan TNI AU yakni berupa CN 235 juga akan dikerjakan PT DI dengan menggunakan lisensi Airbus.

Rencana kerja sama ini telah disusun sejak awal 2011. Bentuk konkret kerja sama ini antara lain berupa pengembangan kapasitas PT DI dalam memproduksi pesawat tipe N295. "Airbus memberikan market Asia Pasifik untuk digarap PT DI. Ini market yang besar untuk PT DI," jelasnya. 

Pada kesempatan yang sama, CEO Airbus Military Domingo Urena Raso menuturkan kerja sama ini mengarah pada penguatan pasar domestik Indonesia dan juga pasar internasional, terutama untuk pasar Asia Pasifik termasuk produk pesawat militer dan komersial.

"Kami akan berbagi pengetahuan tentang mesin untuk mengembangkan pabrik komponen Airbus yang nantinya akan diproduksi PT DI," ungkapnya.
Pengembangan kapasitas produksi, menurut Domingo, menjadi salah satu upaya mempertahankan sisi kompetitif PT DI.

Domingo mengaku optimistis usaha mereka dalam mendukung PT DI akan berhasil.
"Pasar penerbangan Indonesia sangat besar. Kita sangat mendukung PT DI tumbuh menjadi perusahaan yang berkembang di pasar domestik dan internasional," ucapnya.
Apalagi, menurut Domingo, pemerintah Indonesia mendukung restrukturisasi PT DI. 


Pesawat Terbang NC 295 PT Dirgantara Indonesia 


Industri pesawat terbang Indonesia saat ini sepertinya sedang melakukan pengembangan dan peningkatan ke arah yang positif.  Setelah sempat terpuruk pada awal tahun 2000, Industri Pesawat Terbang Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia atau PT DI mulai memperbaiki diri dan melaju perlahan tapi pasti.  Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kerjasama pembuatan pesawat maupun komponen pesawat yang ingin bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI), salah satunya yaitu pembuatan Pesawat Terbang NC 295.
Pesawat Terbang NC 295

Gambar Pesawat Terbang NC 295 Indonesia

Pesawat Terbang NC 295 ini merupakan produk kolaborasi dan kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Military (AM).  Pesawat ini merupakan pesawat angkut militer taktis dengan mesin turboprop ganda.  Pengertian Mesin turboprop adalah jenis mesin turbin yang akan mengendalikan pesawat baling-baling menggunakan gigi reduksi yang umumnya digunakan pada pesawat subsonik kecil, namun beberapa pesawat turboprop telah dilengkapi dengan kecepatan jelajah lebih dari 500 kt (926 km/h, 575 mph).

Airbuss Military (AM) ini sendiri bertempat di Sevilla, Spanyol dahulu bernama CASA (Construcciones Aeronauticas SA), yang merupakan perusahaan baru yang berdiri pada 2009. Perusahaan itu sekarang tergabung dalam EADS (European Aeronautic Defence and Space Company), yang merupakan grup pabrikan pesawat asal Eropa, Airbus.

Sebelumnya sejak tahun 1974, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah bekerjasama dalam membuat pesawat terbang.  Namun sekitar tahun 2000 kerjasama ini terhenti ketika pada saat itu IPTN memproduksi pesawat jenis CN 250.  Kerjasama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan Airbus Military (AM) ini bukan merupakan pekerjaan sub kontrak, tetapi mitra sejajar.

Pesawat Terbang NC 295 ini merupakan pesawat militer angkut dan patroli dengan kapasitas 73 orang.  Keunggulan dari N-295 ini adalah biaya operasionalnya yang rendah dibanding jenis pesawat lain di kelasnya.  Direncanakan Pesawat ini akan dipasarkan dibeberapa negara Asia seperti Thailand, Vietnam dan Filipina.  Untuk Indonesia sendiri, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sedang melakukan pendekatan dengan TNI yang saat ini sedang mencari pengganti pesawat Fokker 27.  Diharapkan nantinya Pesawat N-295 dapat menggantikan Pesawat Fokker 27 milik TNI.

C-295  versi pengangkut militer ini dapat mengangkut kapasitas 73 pasukan, 27 brankar, 48 pasukan para, 5 palet ukuran 2,24 x 2,74 meter atau 3 truk militer. Selanjutnya untuk versi patroli kelautan/anti kapal selam serta versi peringatan dini udara dan pengendalian dengan kubah radar 360 derajat. Dengan sejumlah perkuatan struktur, mesin, dan sistem pendaratannya, Pesawat Terbang NC 295 juga bisa diubah menjadi pesawat peringatan dini dan dipasangi radome laiknya EC-3 Sentry atau Hawkeye.

Saat ini sendiri sudah 13 Negara menggunakan yaitu Ceko, Portugal, Spanyol, Finlandia, Aljazair, Chili, Kolombia, Polandia, Brazil, Meksiko, Mesir, Ghana dan Yordania dengan keseluruhan total ada 75 buah.  Semoga dengan Pesawat Terbang NC 295 Industri ini bisa berkembang dan pemerintah senantiasa mendukungnya

Minggu, 18 September 2011

Rekam Jejak Perjuangan Hajjah Rangkayo (HR) Rasunah Said




Dari depan sebuah pusat perbelanjaan di sudut paling ramai Jakarta, arca perempuan itu memandang ke arah jalan yang disebut menggunakan namanya. Ribuan anak muda melewatinya setiap hari, tahukah mereka siapa dia?

Ini cerita 70 tahun yang lalu. Perempuan itu, HR Rasuna Said, masih berusia 21 tahun dan dalam usia semuda itu dia berorasi di depan ribuan orang, meneriakkan kemerdekaan. Sebuah kegiatan yang dapat membuatnya diganjar penjara oleh pemerintah Belanda.

“Pintu menuju kemerdekaan sudah terbuka, dan kami berharap kalian mengabarkannya kepada seluruh kawan dan kenalan. Kami semua punya satu tujuan. Memperjuangkan hak kami, yakni membentuk Indonesia yang merdeka dan bebas dari jajahan asing,” kata Rasuna dalam sebuah aksi menentang penjajahan. Ketegasan Rasuna harus dibayar mahal. Bersama rekannya, Rasimah Ismail, dia ditangkap dan dipenjarakan di Semarang.

Hajjah Rangkayo Rasuna Said adalah sosok pendidik, wartawan dan politisi ulung. Dia lahir dari keluarga keturunan bangsawan Minang di Maninjau, Sumatera Barat pada 14 September 1910.

Pendidikan Rasuna kecil dimulai di pesantren Ar Rasyidiyah sebagai satu-satunya murid perempuan. Saat kelas 5, dia mulai mengajar untuk anak-anak dari kelas lebih rendah. Berpindah-pindah guru, Rasuna terus belajar, juga belajar teknik pidato. Pidato Rasuna dikenal “laksana petir di siang hari”.

Rasuna masih berusia 16 tahun saat bergabung di organisasi politik pertamanya, Sarekat Rakyat — sebuah organisasi yang juga dimotori Tan Malaka. Dia juga tak melupakan gairah pertamanya: mengajar.

Rasuna mendirikan sekolah “Menjesal” di Sumatera Barat, sekolah kelas rendah di Padang dan sekolah khusus putri di Bukittinggi. Para murid di sekolahnya diajarkan pentingnya kesadaran politik rakyat.

Dari Sarekat Rakyat, Rasuna berpindah ke Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), yang tumbuh dengan cepat di Sumatera Barat dengan 10 ribu anggota di 160 cabang. Partai ini populer karena tak takut mengawinkan politik dan agama. Rasuna menjadi salah satu tokoh perempuan paling menonjol di sini. Secara blak-blakan dia mengajak rakyat menuju perjuangan Indonesia merdeka.

Rasuna juga menemukan minat baru menjadi wartawan dan menerbitkan majalah Menara Putri. Gaya penulisannya blak-blakan dengan semboyan “Ini dadaku, mana dadamu.”

Majalah ini menyebarkan ide mengenai perempuan dan segala permasalahannya. Dia meyakinkan pembaca, perempuan punya peran yang sama dalam penjuangan kemerdekaan. Perempuan juga punya hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Perempuan juga berhak mendapatkan pendidikan, jaminan ekonomi dan memiliki tempat dalam dunia politik.

Karier politik membawa Rasuna hijrah ke Jakarta. Setelah proklamasi kemerdekaan, Rasuna menjadi anggota Dewan Perwakilan Sumatera Barat. Dia juga anggota Dewan Pertimbangan Agung yang memberikan saran pada Presiden Soekarno.

Dia dikenang sebagai aktivis perempuan pertama yang memperjuangkan hak-hak politik perempuan. Menurutnya, politik bukan hanya milik laki-laki. Politik tak bisa dipisahkan dari peran serta perempuan.



HR Rasuna Said (Hajjah Rangkayo Rasuna Said) seorang orator, pejuang (srikandi) kemerdekaan Indonesia. Pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910 dan wafat di Jakarta, 2 November 1965 dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Seorang puteri terbaik bangsa yang tak hanya sekadar memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita.

HR Rasuna Said diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974. Selain itu, sebagai penghormatan atas perjuangannya, namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan protokol di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, termasuk bagian segi tiga emas Jakarta.

Dia pejuang yang berpandangan luas dan berkemauan keras. Sejak muda berjuang melalui Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang. Kemudian aktif sebagai anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI). Dia seorang orator yang sering kali mengecam tajam kekejaman dan ketidakadilan pemerintah Belanda. Dia tak gentar kendati akibatnya harus ditangkap ditangkap dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.

Ketika pendudukan Jepang, Hajjah Rangkayo Rasuna Said ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang. Organisasi ini pun kemudian dibubarkan oleh Pemerintah Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dia aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat. Kemudian terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS). Tahun 1959, kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung sampai akhir hayatnya 1965. 

Nama         : Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Lahir           : Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 15 September 1910
Meninggal : Jakarta, 2 November 1965
Agama       : Islam
Jab. Akhir  : Anggota DPA
Anak          :
Auda Zaschkya Duski (putri)
Cucu          :
Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh. Ibrahim, Moh. Yusuf, Rommel Abdillah dan Natasha Quratul’Ain.
Perjuangan:
- Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris Cabang
- Anggota Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
- Orator, ditangkap dan dipenjara Belanda di Semarang, 1932
- Ikut serta sebagai pendiri organisasi pemuda Nippon Raya di Padang
- Anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR   RIS).
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1959-1965.
Penghargaan:
Pahlawan Nasional (Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974).

Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/rasuna-said--pejuang-hak-politik-perempuan.html

Kisah pemikul tandu Jendral sudirman yang terlupakan


Para pemikul tandu Jenderal Soedirman


Anda mungkin tak akan lupa foto yang ada di buku sejarah. Kalau melihat gambar hitam putih ada orang ditandu, kita langsung berpikir. Jederal Sudirman. Kini tandu tersebut diabadikan di museum Museum Satria Mandala.


Tandu itu kini di museum Museum Satria Mandala


Lalu bagaimana dengan nasib para pemikul tandunya? Berikut tulisan tentang nasib mereka yang saya ambil dari malangraya.web.id

Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia memang takkan pernah dilupakan rakyat. Akan tetapi, tak banyak sosok pejuang yang bisa diingat rakyat. Djuwari (82 tahun), barangkali satu dari sekian banyak pejuang yang terlupakan. Kakek yang pernah memanggul tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman itu, kini masih berkubang dalam kemiskinan.

Tepat pada peringatan proklamasi 17 Agustus, Malang Post berusaha menelusuri jejak pemanggul tandu sang Panglima Besar. Djuwari berdomisili di Dusun Goliman Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, kaki Gunung Wilis. Kampungnya merupakan titik start rute gerilya Panglima Besar Sudirman Kediri-Nganjuk sepanjang sekitar 35 km.

Dari Malang, dusun Goliman bisa ditempuh dalam waktu sekitar empat jam perjalanan darat. Kabupaten Kediri lebih dekat di tempuh lewat Kota Batu, melewati Kota Pare Kediri hingga menyusur Tugu Simpang Gumul ikon Kabupaten Kediri. Terus melaju ke jurusan barat, jalur ke Dusun Goliman tak terlalu sulit ditemukan.

Sejam melewati jalur mendaki di pegunungan Wilis, Malang Post pun tiba di pedusunan yang tengah diterpa kemarau. Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman memang sangat jauh dari keramaian kota. Titik start gerilya berada di kampung yang dikepung bukit-bukit tinggi dan tebing andesit.

“Inggih leres, kulo Djuwari, ingkang nate manggul Jenderal Soedirman, sampeyan saking pundi?” kata seorang kakek yang tengah duduk sambil memegang tongkat di sudut rumah warga Dusun Goliman.


Djuwari

Melihat sosok Djuwari tak nampak kegagahan pemuda berumur 21 tahun yang 61 tahun lalu memanggul Panglima Besar. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari. Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan.

Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus. Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.

Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen. Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai.

“Sing penting wes tau manggul Jenderal, Pak Dirman. Aku manggul teko Goliman menyang Bajulan, iku mlebu Nganjuk,” ujar suami almarhum Saminah itu ketika ditanya balas jasa perjuangannya.

Dia bercerita, memanggul tandu Pak Dirman (panggilannya kepada sang Jenderal) adalah kebanggaan luar biasa. Kakek yang memiliki tiga cicit itu mengaku memanggul tandu jenderal merupakan pengabdian. Semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa berharap imbalan apapun.

Sepanjang hidupnya menjadi eks pemanggul tandu Soedirman, keluarga Djuwari beberapa kali didatangi cucu Panglima Besar. Pernah suatu kali diberi uang Rp 500 ribu, setelah itu belum ada yang datang membantu. Pemerintahan yang cukup baik kepadanya adalah pada zaman Soeharto, sesekali dia digelontor bantuan beras.
“Biyen manggule tandu yo gantian le, kiro-kiro onok wong pitu, sing melu manggul teko Goliman yaiku Warso Dauri (kakak kandungnya), Martoredjo (kakak kandung lain ibu) karo Djoyo dari (warga Goliman),” akunya.

Perjalanan mengantar gerilya Jenderal Soedirman seingatnya dimulai pukul 8 pagi, dengan dikawal banyak pria berseragam. Rute yang ditempuh teramat berat karena melewati medan berbukit-bukit dan hutan yang amat lebat. Seringkali perjalanan berhenti untuk beristirahat sekaligus memakan perbekalan yang dibawa.

“Teko Bajulan (Nganjuk), aku karo sing podho mikul terus mbalik nang Goliman. Wektu iku diparingi sewek (jarit) karo sarung,” imbuhnya.

Ayah dari empat putra dan empat putri itu menambahkan, waktu itu, istrinya (sudah dipanggil Tuhan setahun lalu) amat senang menerima sewek pemberian sang Jenderal. Saking seringnya dipakai, sewek itupun akhirnya rusak, sehingga kini Djuwari hanya tinggal mewariskan cerita kisahnya mengikuti gerilya.
“Pak Dirman pesen, urip kuwi kudu seng rukun, karo tonggo teparo, sak desa kudu rukun kabeh,” katanya.

Dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memanggul tandu Panglima Besar, hanya Djuwari seorang yang masih hidup. Putra Kastawi dan Kainem itu masih memiliki kisah dan semangat masa-masa perang kemerdekaan. Ketika ditanya soal periode kepemimpinan Presiden Soekarno hingga SBY, Djuwari dengan tegas mengatakan tidak ada bedanya.
dari berbagai sumber,Wikipedia

Sumber : Gallerydunia.c

Selasa, 13 September 2011

Gawat! Serangan Wi-Fi Makin Mewabah



Raleigh – Jaringan Wi-Fi makin marak digunakan banyak orang. Di sisi lain, serangan pada jaringan itu juga kian ganas serta mewabah. Menurut ahli, pencegahan merupakan hal mustahil.
Peneliti Amerika Serikat (AS) mengaku mulai mengambil tindakan dan akan mengukur seberapa serius jenis serangan pada jaringan Wi-Fi guna meningkatkan teknologi keamanan. Jaringan Wi-Fi membuat komputer pengguna mampu mengakses internet melalui sinyal radio.
Jaringan ini kini banyak ditemui di banyak tempat, mulai dari kantor hingga tempat santai seperti kafe. Selain itu jaringan ini menjadi makin penting bagi bisnis dan komunikasi pribadi. Peneliti pun menguji dua jenis serangan Wi-Fi.
Yakni serangan tetap yang menyerang secara terus menerus dan serangan berselang yang hanya memblokir akses secara periodik. Hasilnya, peneliti mengembangkan pengukur yang disebut ‘order gain’ guna membandingkan dampak strategi serangan pada beragam skenario.
Jaringan Wi-Fi hanya mampu menangani satu komputer dalam satu waktu dan jika banyak yang menggunakannya maka proses penggiliran akan dipercepat. Alhasil, penyerang mendapat akses lebih besar pada jaringan yang akhirnya secara efektif memblokir pengguna lain.
“Jika ingin merancang serangan balik yang efektif, kita harus membidik serangan yang mampu menyebabkan kerusakan paling parah,” ujar profesor teknik listrik dan mesin N.C State Wenye Wang.
Menurutnya, tindakan pencegahan merupakan hal yang mustahil dilakukan.
Serangan balik harus terfokus pada serangan terus menerus yang menyerang jaringan dengan jumlah pengguna banyak. Hal ini karena skenario tersebut mewakili order gain terbesar, tutupnya seperti dikutipUPI.


Sumber : Inilah.com

Senin, 12 September 2011

Laporan dari Wassenaar, Netherland.


Menlu Belanda: Indonesia, Selamat Ulang Tahun ke-66!


Menlu Rosenthal-Umar Hadi (Foto:es/detikcom)
Wassenaar- Atas nama pemerintah dan rakyat Belanda saya mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia atas ulang tahun ke-66 kemerdekaan Indonesia. 

Hal itu disampaikan Menteri Luarnegeri Kerajaan Belanda Uri Rosenthal dalam pidato sambutan resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-66 RI di Wisma Duta, Wassenaar, Rabu malam atau Kamis (8/9/2011) WIB. 

Ucapan selamat ulang tahun ke-66 untuk Indonesia dari Menlu Belanda itu menegaskan kembali pengakuan kabinet bahwa Republik Indonesia telah merdeka sejak 17-8-1945, sebuah posisi resmi yang diambil sejak Menlu Bernard Rudolf 'Ben' Bot di 2005 dan dengan itu polemik HUT RI menjadi tidak relevan lagi. 

Selain Menlu Rosenthal, hadir juga Mantan Menlu Bernard Rudolf 'Ben' Bot, para pejabat tinggi Kemlu Belanda, anggota parlemen, Duta Besar dan atase negara-negara sahabat, walikota, kalangan bisnis, Sahabat Indonesia, para pemuka masyarakat dan media. 

Dari kacamata diplomatik, kehadiran para pejabat tinggi pemerintah dan parlemen Belanda yang disambut Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) dan Ny. Nila Umar Hadi itu menegaskan hubungan istimewa kedua negara. 

"Hubungan antara Belanda dan Indonesia sangat kokoh, membentuk landasan untuk kerjasama bilateral di berbagai bidang mulai dari pertukaran kebudayaan sampai peningkatan kerjasama hukum, ilmiah, dan memajukan pembangunan ekonomi," tandas Rosenthal. 

Peran Indonesia 

Selain penegasan hubungan bilateral kedua negara, Rosenthal juga menyinggung peran yang dimainkan Indonesia di kancah internasional dan regional. 

"Tahun ini sebagai Ketua ASEAN, Indonesia memainkan peranan besar dalam memajukan integrasi regional. Kami sangat memuji dan mendukung upaya Indonesia dalam hal ini," ujar Rosenthal. 

Menurut Rosenthal, ASEAN yang lebih kuat tidak hanya akan menguntungkan Asia Tenggara, tapi juga negara-negara tetangganya dan mitra Eropa. 

Lanjut Rosenthal, Indonesia telah mengalami transformasi luarbiasa dalam dekade terakhir. Pada acara tahunan Bali Democracy Forum, Indonesia juga telah mempromosikan pemahaman demokrasi dan hak-hak fundamental, dengan proses transisinya sendiri dan tantangan-tantangannya sebagai contoh. 

"Reformasi Indonesia itu jelas-jelas memberikan inspirasi besar kepada bangsa-bangsa lainnya. Saya tidak kaget ketika banyak generasi baru politisi Mesir terinspirasi oleh contoh Indonesia," papar Menlu dari partai liberal VVD itu. 

Di hadapan ratusan tamu, mantan Guru Besar Ilmu Administrasi pada Universiteit Leiden itu mengakhiri pidatonya dengan gayanya yang khas. 

"Izinkan saya menutup pidato dengan mengucapkan terimakasih kepada Umar Hadi dan staf atas keramahtamahan mereka dan mengajak bersulang untuk hubungan istimewa antara kedua negara kita. Terima kasih," demikian Rosenthal, dengan ujaran terakhir dalam Bahasa Indonesia.



Umar Hadi: Semangat Ini Diperlukan RI-Belanda


Wassenaar
- Kemitraan komprehensif Indonesia-Belanda memerlukan suatu semangat yang sesungguhnya telah mengakar dalam masyarakat kedua bangsa. Bahkan dunia saat ini memerlukannya. 

Hal itu disampaikan Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Den Haag Umar Hadi pada pidato sambutan resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-66 RI di Wisma Duta, Wassenaar, Rabu malam atau Kamis (8/9/2011) WIB. 

Semangat yang dimaksud KUAI adalah semangat bekerjasama dan saling membantu satu sama lain, yang juga dilihatnya telah mengakar kuat dalam masyarakat Zundert, sebuah kota dekat perbatasan dengan Belgia. 

"Semangat bekerjasama dan saling membantu satu sama lain akan menjadi sumber inspirasi untuk kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Belanda," ujar KUAI. 

Menurut KUAI, selama di Zundert untuk menghadiri festival bunga Bloemen Corso, dia disambut dengan ramah dan mendapat kehormatan untuk menyaksikan, berpartisipasi dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat, yang menjalin kerjasama sister city dengan Tanah Karo itu. 

"Yang paling menggugah saya adalah energi kolektif dan rasa kebersamaan yang sangat kuat, yang mengingatkan saya pada tradisi Gotong Royong di Indonesia. Saya pikir, dunia saat ini juga membutuhkan rasa kebersamaan semacam itu," tandas KUAI. 

Mengenai hubungan bilateral Indonesia-Belanda saat ini, KUAI menggambarkannya sebagai sangat istimewa, sebagaimana juga disampaikan Menlu Uri Rosenthal dalam pidato sambutannya. 

"Tingkat kerjasama berbagai bidang terus tumbuh. Belanda adalah investor terbesar kedua dari Eropa dan salah satu dari mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia," imbuh KUAI. 

Tentunya, lanjut KUAI, sebagai sesama negara demokrasi, ada peluang lebih banyak dan lebih baik bagi Indonesia-Belanda untuk meningkatkan kemitraan demi keuntungan bersama dan kepentingan global. 

"Masih banyak potensi besar untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan bilateral ini dalam banyak situasi," pungkas KUAI. 

Hadir dalam resepsi diplomatik itu Menlu Rosenthal, mantan Menlu Bernard Rudolf 'Ben' Bot, para pejabat tinggi Kemlu Belanda, anggota parlemen, Duta Besar dan atase negara-negara sahabat, walikota, kalangan bisnis, Sahabat Indonesia, para pemuka masyarakat dan media.




Laboratorium Pancasila di Rijksstraatweg 679 Belanda


Wassenaar - Tempat anak-anak dari beragam etnik, bahasa dan agama, bersama-sama mengembangkan toleransi dan menimba ilmu. Diharapkan ini menjadi lab Pancasila di tengah arus kuat perubahan. 

Itulah Sekolah Indonesia Nederland (SIN) di Wassenaar. Di tengah derasnya intoleransi dan ketidakpercayaan pada kehidupan multikultural, anak-anak Indonesia dan asing lainnya yang sekolah di sini belajar mempraktikkan falsafah Pancasila, di samping norma-norma luhur setempat. 

Seperti kegiatan bersama pada perayaan Natal dan hari raya agama lainnya, para siswa SIN selama Ramadan lalu juga saling bergotong-royong menyelenggarakan kegiatan berbuka puasa bersama. Belajar toleransi dan memelihara harmoni sejak dini. 

Para siswa, muslim dan non-muslim, saat detikcom di sana terlihat mengedarkan minuman dan makanan kecil pembuka. Pada saat masuk ritual salat, mereka yang non-muslim tidak ikut. Orangtua dan wali siswa non-muslim yang juga hadir sangat mengapresiasi inisiatif ini. 

Ceramah ustadz Hudalloh Ridlwan Na'iim, Lc pada pekan terakhir memotivasi siswa untuk mencari ilmu. Ilmu adalah pembeda manusia dari binatang dan mahluk lainnya.Begitu besar nilai ilmu di sisi Tuhan, sehingga orang-orang yang dijanjikan akan diangkat derajatnya adalah orang-orang berilmu. 

Tapi dalam islam ilmu bukan tujuan, melainkan alat untuk mengenal dan mendekatkan diri pada Tuhan. Semakin tinggi ilmu seseorang akan semakin membuat dia lebih mengenal penciptanya. 

Atase Pendidikan Ramon Mohandas mewakili KBRI Den Haag dalam acara penutupan yang merupakan rangkaian dari program Bengkel Ramadan menegaskan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan berbagai aspek kepribadian anak. 

"Baik dari sisi kongnitif, afektif dan estetika maupun psikomotorik, sehingga mendorong tercapainya target pendidikan anak yang berkarakter Indonesia," ujar Ramon. 

Bengkel Ramadan menurut Kepala SIN Wassenaar Arbayah Kumalawati, berlangsung selama empat pekan (2-26/8/2011), diawali dengan empat jam pelajaran reguler. Kegiatan bertujuan agar civitas academica belajar meningkatkan nilai-nilai moral, karakter dan kepribadian positif. 

"Sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, khususnya dalam momentum bulan puasa Ramadhan 2011 ini," terang Arbayah. 

Kegiatan ini, lanjut Arbayah, diikuti oleh seluruh siswa kecuali mereka yang terpilih menjadi anggota Paskibra. 

Siswa Kristen mengikuti Paket Program Kerohanian Kristiani yang dibimbing oleh Pendeta Ida Riaurika.Sedangkan siswa muslim dibimbing mengikuti paket program membaca Al-Quran, tafsir dan tajwidnya, hafalan surat-surat pendek dan doa, praktek ibadah, materi tauhid dan fiqih, kultum, kaligrafi dan kreativitas lainnya. 

Penghormatan pada pilihan keyakinan para siswa yang ditegakkan SIN Wassenaar selain menyemai insan-insan berfalsafah Pancasila, juga menegakkan amanatUU Nomor 20 th 2003 Pasal 12 Ayat (1a), "Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama." 

"Kita berkeyakinan bahwa dengan menyemai anak-anak Pancasila ini kelak akan tumbuh insan dewasa yang toleran,bertenggang rasa terhadap sesama yang berlain-lainan latarbelakangnya, dan menjadi penegak perdamaian," demikian Arbayah. 

Saat ini tercatat ada 53 siswa dari SD sampai SMA di SIN Wassenaar. Lulusan dari SIN diantaranya diterima di Technische Universiteit Delft (TUD), Universiteit van Amsterdam (UvA), Vrije Universiteit Amsterdam (VU), Rijksuniversiteit Leiden (RUL),Universiteit Utrecht (UU),Fontys Hogeschool Eindhoven, Hogeschool Rotterdam danThe School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London. 

Sebagian yang memilih melanjutkan studi di Indonesia antara lain diterima diUniversitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Trisakti.

Indonesia Mitra Penting Perdamaian Dunia


Menlu Rosenthal-Umar Hadi (Foto: es/detikcom)
Wassenaar- Indonesia telah mentransfromasikan dirinya sedemikian rupa yang tak terbayangkan sebelumnya. Semakin dewasa, Indonesia merupakan mitra penting dalam memelihara perdamaian dunia. 

Hal itu disampaikan Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Den Haag Umar Hadi pada pidato sambutan resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-66 RI di Wisma Duta, Wassenaar, Rabu malam atau Kamis (8/9/2011) WIB. 

Menurut KUAI,sejak 17/8/1945 Indonesia telah mengalami jatuh bangun. Jawaban demokratis atas panggilan sejarah 12 tahun lalu telah membawa Indonesia ke era reformasi. 

Indonesia kini bangkit lebih kuat, menjadi mitra lebih baik untuk masyarakat dunia dalam memelihara perdamaian dan keamanan, memajukan demokrasi dan kebebasan, serta pembangunan ekonomi. 

"Indonesia saat ini adalah negara demokrasi penuh gairah, yang terus menuju dewasa dalam masyarakat yang pluralistik," ujar KUAI. 

Dijelaskan bahwa dengan reformasi, ekonomi Indonesia tumbuh mantap. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia berhasil membukukan angka pertumbuhan konsisten pada kisaran 5% sampai 6% beberapa tahun terakhir. 

"Bahkan berkat kombinasi pertumbuhan investasi, ekspor yang semakin mantap, dan konsumsi domestik, diperkirakan pertumbuhan akan mencapai6,5% pada tahun ini," papar KUAI. 

Perkembangan ekonomi yang mantap ini, lanjut KUAI, telah menghasilkan lapangan kerja lebih banyak, meningkatkan pendapatan per kapita, dan landasan kokoh untuk memberantas kemiskinan. 

"Indonesia telah menjadi bagian penting dari kebangkitan Asia, yang juga berarti kebangkitan Eropa, Afrika, dan Amerika. Kebangkitan kemanusiaan dalam dunia yang bebas, damai dan berkeadilan sosial," tandas KUAI. 

Ditambahkan, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga, dengan populasi muslim terbesar di dunia, di mana Islam, demokrasi, dan modernitas tumbuh bersama,anggota G20 dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, salah satu pendiri ASEAN dan sekarang menjadi ketuanya. 

"Dengan semua itu Indonesia percaya diri dan pada saat sama sadar akan tanggungjawabnya sebagai bagian dari solusi atas tantangan-tantangan global," pungkas KUAI. 

Hadir dalam resepsi diplomatik itu Menlu Uri Rosenthal, mantan Menlu Ben Bot, para pejabat tinggi Kemlu Belanda, anggota parlemen, Dubes dan atase negara-negara sahabat, perwakilan organisasi internasional, para penerima tanda jasa Bintang Maha Putera, walikota, kalangan bisnis, Sahabat Indonesia, pemuka masyarakat dan media.


Sumber : Detik

Minggu, 11 September 2011

Wanita Cantik Jadi Tamu Negara RI



Istana Merdeka di Jl. Merdeka Utara, Jakarta Pusat, tempat Presiden SBY berkantor sehari-hari pada Senin 12 September 2011 nanti bakal ada pemandangan yang agak berbeda. Protokol kenegaraan tetap ketat. Tetapi atmosfirnya akan sedikit lain.
Taman di seputar Istana bakal lebih kelihatan "sumringah". Para Paspampres yang biasanya berwajah serius, mungkin akan sedikit lebih rileks. Para wartawan foto dan kameramen bakal lebih tumpah ruah.
Semuanya disebabkan pada hari itu Istana Presiden akan kedatangan tamu seorang wanita cantik, berkulit putih bening dan untuk ukuran usianya tentu saja cukup mempesona. Bagi lelaki seusia Presiden SBY (62 tahun), wanita yang akan bercengkrama dengannya nanti, relatif masih muda (44 tahun). Sehingga Presiden SBY pun, wajahnya bakal tidak setegang seperti hari-hari belakangan ini.
Begitulah kurang lebih gambaran yang bakal terjadi manakala Presiden SBY menerima, Yingluck Chinnawat Shinawatra, wanita pertama dari Thailand yang menjadi Kepala Pemerintahan atau Perdana Menteri negeri tersebut.
Pembicaraan SBY dengan PM Yingluck diperkirakan tidak akan membahas hal-hal yang berat. Sebab kunjungan itu sendiri lebih bersifat sebuah kunjungan kehormatan untuk memperkenalkan diri.
Indonesia merupakan Ketua ASEAN 2011. Sehingga dalam tatakrama diplomasi, wajar apabila seorang PM baru dari sebuah negara anggota melakukan semacam audiensi. Yingluck baru sebulan lalu menjadi PM Thailand, tepatnya Agustus 2011 dan Kabinetnya baru dilantik pada 10 Agustus.
Kendati kunjungan PM Yingluck tidak dipadati dengan agenda-agenda berat, namun di sisi lain sosok wanita pemimpin negara sahabat ini, memiliki banyak hal yang menarik.
Yingluck merupakan adik kandung dari Thaksin Shinawatra, PM Thailand yang digulingkan para jenderal di negara itu pada 19 September 2006. Saat itu kakaknya sedang menghadiri Sidang Umum PBB di New York. Akibat penggulingan itu, kakaknya tidak bisa kembali ke Thailand hingga sekarang.
Yingluck sebetulnya tidak pernah bercita-cita menjadi PM Thailand. Bahkan ketika Partai Pheu ingin mencalonkannya sebagai pimpinan partai tersebut, dia menolaknya. Isteri dari Amusom Amornchat, seorang CEO Charoen Pokphand, sebuah perusahaan raksasa di Thailand, lebih suka menggeluti bidang bisnis.
Tetapi nampaknya para pendukung partai lebih menyukainya. Sebab Yingluck sudah terlibat dalam kegiatan demonstrasi massal yang dikenal dengan sebutan "Red Shirt" atau baju merah yang sempat melumpuhkan Thailand di 2009.
Si bungsu dari 9 bersaudara ini akhirnya menerima jabatan pimpinan partai, setelah abangnya Thaksin yang kini memegang paspor Montenegro-pecahan Yugoslavia, memintanya harus menerima tawaran tersebut. Itu sebabnya setelah Yingluck terpilih menjadi PM, salah satu tantangan yang oleh para pengamat sebut adalah kekurang pengalamannya di bidang politik dan pemerintahan.
Yingluck bahkan disebut sebagai "boneka" abangnya. Sebab sebelum Yingluck terjun ke dalam politik, ia juga salah seorang eksekutif di perusahaan raksasa milik Thaksin. KetikaThaksin digulingkan sebagai Perdana Menteri dan terpaksa menetap di Manchester bahkan sempat membeli klub sepakbola Manchester City, adalah Yinluck yang secara de facto mengurus kerajaan bisnis Thaksin.
Alasan lain mengapa Yingluck disebut sebagai boneka kakaknya, karena adalah Thaksin sendiri yang memuji Yingluck. "Dia bukan hanya saudara perempuan saya. Tetapi dia adalah kloning saya. Apa yang dia pikirkan dan yang dia ucapkan adalah sama dengan saya.....", ujar Thaksin yang hingga saat ini paspor Thailand-nya masih dibekukan.


Boleh jadi keterikatan emosional di antara mereka berdua, sedemikian kuat. Sebab ketika Yingluck aktif dalam kegiatan demonstrasi menentang pemerintahan sebelumnya, alumni Kentucky State University, Amerika Serikat ini memang menyuarakan perjuangan seperti yang dilakukan Thaksin. Yaitu ia ingin memberikan kesetaraan kepada masyarakat kecil yang hidup di pedesaan.
Selama kampanye pemilu, salah satu tema yang dia jual adalah jika partainya menang, dia akan memberikan pemgampunan kepada para jenderal yang mengkudeta kakaknya. Tentu saja hal ini tidak sepenuhnya dipercaya oleh lawan-lawan politiknya.
Tetapi para pengamat melihat Raja Thailand sendiri cukup percaya kepada PM yang ke-28 ini. Sebab ketika Ketua Parlemen mengusulkan kepada Raja Bhumibol Aduladej agar Yingluck pada 8 Agustus 2011 dapat menjadi PM, Raja justru menetapkan waktu yang lebih cepat yaitu 5 Agustus.
Proses dan perubahan statusnya dari seorang wanita pengusaha menjadi politisi kemudian Perdana Menteri berjalan begitu cepat. Semuanya terjadi di 2011. Sehingga sekalipun Yingluck sudah menjadi tokoh formal sekaligus Kepala Pemerintahan, banyak orang masih tertarik mendiskusikan sisi kecantikannya.
Kecantikannya bukan karena soal wajah semata. Tetapi sejarah kehidupan keluarganya, orangtua dan nenek moyangnya, memang cukup menarik. Kakeknya berasal dari Guangzhou, China yang bermigrasi ke Thailand. Di negeri gajah ini, kakeknya menikah dengan wanita pribumi Thailand.
Seperti kebanyakan imigran China di AsiaTenggara, keluarga Yingluck yang besar di daerah Chiang Mai juga menekuni dunia bisnis. Sehingga keluarga PM ke-28 Thailand ini sejak lahir sudah cukup akrab atau lebih akrab dengan dunia usaha.
Hanya kakak perempuannya saja yang bisa dibilang punya keterlibatan dalam dunia politik. Namun itu karena kakaknya menikah dengan Somchai Wangsawat, Perdana Menteri ke26 Thailand yang memerintah negeri itu 18 September 2008 - 2 Desember 2008.
Sebelum ke Indonesia, Yingluck lebih dulu memgunjungi Brunei Darussalam. Dan setelah dari Jakarta, Yingluck langsung terbang ke Phnom Penh, ibukota Kamboja.



Sumber : Detik

Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Tercantik di Seluruh Dunia




Yingluck Shinawatra picture
(Yingluck Shinawatra gambar)
Yingluck Shinawatra adalah Perdana Menteri wanita Pertama setelah partainya Thai Pheu Partai menang telak pada pemilu Juli 2011.
Nama: Yingluck Shinawatra 
Tanggal lahir: 21 Juni 1967 (umur 44 pada tahun 2011) 
Tempat lahir: San Kamphaeng kota, Provinsi Chiang Mai, Thailand. 
Terkenal untuk: menjadi wanita pertama Premier Thailand 
Juga terkenal: Menjadi adik bungsu mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. 
Profesi: Bisnis-wanita-berubah-politisi. 
Politik afiliasi: Pheu Partai Thai (Untuk Thailand Partai) 
Suami (dengan common-law): Mr Anusorn Amornchat, Managing Director M Asia Link Korporasi PCL 
Anak: Supasek Amornchat (putra)
Pendidikan kualifikasi: 
Bachelor of Arts dari Universitas Chiang Mai pada tahun 1988 sebuah 
Master of Arts (Adm Publik) (spesialisasi dalam Sistem Info MGT) dari Kentucky State University, Amerika Serikat, pada tahun 1991.
Pengalaman kerja: Bekerja pada Direktur Shinawatra Co, Ltd Direktori Managing Info Layanan PCL Lanjutan atau SIA.
Dia adalah adik bungsu mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Dia menikah dengan Mr. Anusom Amornchat, Managing Director dari M Link Asia Corporation PCL, dan memiliki satu orang anak Supasek Amornchat.
Dia Sarjana lulusan dari Fakultas Ilmu Politik dan Administrasi Publik, Universitas Chiang Mai tahun 1988, dan memperoleh gelar Master dalam Administrasi Publik (Spesialisasi dalam Manajemen Informasi Sistem) dari Kentucky  State University, Amerika Serikat tahun 1991.
Yingluck bekerja sebagai Managing Director of Advence Info Service PCL pada Shinawatra Directories Co. Ltd.

Thailand PM Yingluck Shinawatra picture