Senin, 12 September 2011

Laporan dari Wassenaar, Netherland.


Menlu Belanda: Indonesia, Selamat Ulang Tahun ke-66!


Menlu Rosenthal-Umar Hadi (Foto:es/detikcom)
Wassenaar- Atas nama pemerintah dan rakyat Belanda saya mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia atas ulang tahun ke-66 kemerdekaan Indonesia. 

Hal itu disampaikan Menteri Luarnegeri Kerajaan Belanda Uri Rosenthal dalam pidato sambutan resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-66 RI di Wisma Duta, Wassenaar, Rabu malam atau Kamis (8/9/2011) WIB. 

Ucapan selamat ulang tahun ke-66 untuk Indonesia dari Menlu Belanda itu menegaskan kembali pengakuan kabinet bahwa Republik Indonesia telah merdeka sejak 17-8-1945, sebuah posisi resmi yang diambil sejak Menlu Bernard Rudolf 'Ben' Bot di 2005 dan dengan itu polemik HUT RI menjadi tidak relevan lagi. 

Selain Menlu Rosenthal, hadir juga Mantan Menlu Bernard Rudolf 'Ben' Bot, para pejabat tinggi Kemlu Belanda, anggota parlemen, Duta Besar dan atase negara-negara sahabat, walikota, kalangan bisnis, Sahabat Indonesia, para pemuka masyarakat dan media. 

Dari kacamata diplomatik, kehadiran para pejabat tinggi pemerintah dan parlemen Belanda yang disambut Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) dan Ny. Nila Umar Hadi itu menegaskan hubungan istimewa kedua negara. 

"Hubungan antara Belanda dan Indonesia sangat kokoh, membentuk landasan untuk kerjasama bilateral di berbagai bidang mulai dari pertukaran kebudayaan sampai peningkatan kerjasama hukum, ilmiah, dan memajukan pembangunan ekonomi," tandas Rosenthal. 

Peran Indonesia 

Selain penegasan hubungan bilateral kedua negara, Rosenthal juga menyinggung peran yang dimainkan Indonesia di kancah internasional dan regional. 

"Tahun ini sebagai Ketua ASEAN, Indonesia memainkan peranan besar dalam memajukan integrasi regional. Kami sangat memuji dan mendukung upaya Indonesia dalam hal ini," ujar Rosenthal. 

Menurut Rosenthal, ASEAN yang lebih kuat tidak hanya akan menguntungkan Asia Tenggara, tapi juga negara-negara tetangganya dan mitra Eropa. 

Lanjut Rosenthal, Indonesia telah mengalami transformasi luarbiasa dalam dekade terakhir. Pada acara tahunan Bali Democracy Forum, Indonesia juga telah mempromosikan pemahaman demokrasi dan hak-hak fundamental, dengan proses transisinya sendiri dan tantangan-tantangannya sebagai contoh. 

"Reformasi Indonesia itu jelas-jelas memberikan inspirasi besar kepada bangsa-bangsa lainnya. Saya tidak kaget ketika banyak generasi baru politisi Mesir terinspirasi oleh contoh Indonesia," papar Menlu dari partai liberal VVD itu. 

Di hadapan ratusan tamu, mantan Guru Besar Ilmu Administrasi pada Universiteit Leiden itu mengakhiri pidatonya dengan gayanya yang khas. 

"Izinkan saya menutup pidato dengan mengucapkan terimakasih kepada Umar Hadi dan staf atas keramahtamahan mereka dan mengajak bersulang untuk hubungan istimewa antara kedua negara kita. Terima kasih," demikian Rosenthal, dengan ujaran terakhir dalam Bahasa Indonesia.



Umar Hadi: Semangat Ini Diperlukan RI-Belanda


Wassenaar
- Kemitraan komprehensif Indonesia-Belanda memerlukan suatu semangat yang sesungguhnya telah mengakar dalam masyarakat kedua bangsa. Bahkan dunia saat ini memerlukannya. 

Hal itu disampaikan Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Den Haag Umar Hadi pada pidato sambutan resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-66 RI di Wisma Duta, Wassenaar, Rabu malam atau Kamis (8/9/2011) WIB. 

Semangat yang dimaksud KUAI adalah semangat bekerjasama dan saling membantu satu sama lain, yang juga dilihatnya telah mengakar kuat dalam masyarakat Zundert, sebuah kota dekat perbatasan dengan Belgia. 

"Semangat bekerjasama dan saling membantu satu sama lain akan menjadi sumber inspirasi untuk kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Belanda," ujar KUAI. 

Menurut KUAI, selama di Zundert untuk menghadiri festival bunga Bloemen Corso, dia disambut dengan ramah dan mendapat kehormatan untuk menyaksikan, berpartisipasi dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat, yang menjalin kerjasama sister city dengan Tanah Karo itu. 

"Yang paling menggugah saya adalah energi kolektif dan rasa kebersamaan yang sangat kuat, yang mengingatkan saya pada tradisi Gotong Royong di Indonesia. Saya pikir, dunia saat ini juga membutuhkan rasa kebersamaan semacam itu," tandas KUAI. 

Mengenai hubungan bilateral Indonesia-Belanda saat ini, KUAI menggambarkannya sebagai sangat istimewa, sebagaimana juga disampaikan Menlu Uri Rosenthal dalam pidato sambutannya. 

"Tingkat kerjasama berbagai bidang terus tumbuh. Belanda adalah investor terbesar kedua dari Eropa dan salah satu dari mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia," imbuh KUAI. 

Tentunya, lanjut KUAI, sebagai sesama negara demokrasi, ada peluang lebih banyak dan lebih baik bagi Indonesia-Belanda untuk meningkatkan kemitraan demi keuntungan bersama dan kepentingan global. 

"Masih banyak potensi besar untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan bilateral ini dalam banyak situasi," pungkas KUAI. 

Hadir dalam resepsi diplomatik itu Menlu Rosenthal, mantan Menlu Bernard Rudolf 'Ben' Bot, para pejabat tinggi Kemlu Belanda, anggota parlemen, Duta Besar dan atase negara-negara sahabat, walikota, kalangan bisnis, Sahabat Indonesia, para pemuka masyarakat dan media.




Laboratorium Pancasila di Rijksstraatweg 679 Belanda


Wassenaar - Tempat anak-anak dari beragam etnik, bahasa dan agama, bersama-sama mengembangkan toleransi dan menimba ilmu. Diharapkan ini menjadi lab Pancasila di tengah arus kuat perubahan. 

Itulah Sekolah Indonesia Nederland (SIN) di Wassenaar. Di tengah derasnya intoleransi dan ketidakpercayaan pada kehidupan multikultural, anak-anak Indonesia dan asing lainnya yang sekolah di sini belajar mempraktikkan falsafah Pancasila, di samping norma-norma luhur setempat. 

Seperti kegiatan bersama pada perayaan Natal dan hari raya agama lainnya, para siswa SIN selama Ramadan lalu juga saling bergotong-royong menyelenggarakan kegiatan berbuka puasa bersama. Belajar toleransi dan memelihara harmoni sejak dini. 

Para siswa, muslim dan non-muslim, saat detikcom di sana terlihat mengedarkan minuman dan makanan kecil pembuka. Pada saat masuk ritual salat, mereka yang non-muslim tidak ikut. Orangtua dan wali siswa non-muslim yang juga hadir sangat mengapresiasi inisiatif ini. 

Ceramah ustadz Hudalloh Ridlwan Na'iim, Lc pada pekan terakhir memotivasi siswa untuk mencari ilmu. Ilmu adalah pembeda manusia dari binatang dan mahluk lainnya.Begitu besar nilai ilmu di sisi Tuhan, sehingga orang-orang yang dijanjikan akan diangkat derajatnya adalah orang-orang berilmu. 

Tapi dalam islam ilmu bukan tujuan, melainkan alat untuk mengenal dan mendekatkan diri pada Tuhan. Semakin tinggi ilmu seseorang akan semakin membuat dia lebih mengenal penciptanya. 

Atase Pendidikan Ramon Mohandas mewakili KBRI Den Haag dalam acara penutupan yang merupakan rangkaian dari program Bengkel Ramadan menegaskan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan berbagai aspek kepribadian anak. 

"Baik dari sisi kongnitif, afektif dan estetika maupun psikomotorik, sehingga mendorong tercapainya target pendidikan anak yang berkarakter Indonesia," ujar Ramon. 

Bengkel Ramadan menurut Kepala SIN Wassenaar Arbayah Kumalawati, berlangsung selama empat pekan (2-26/8/2011), diawali dengan empat jam pelajaran reguler. Kegiatan bertujuan agar civitas academica belajar meningkatkan nilai-nilai moral, karakter dan kepribadian positif. 

"Sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, khususnya dalam momentum bulan puasa Ramadhan 2011 ini," terang Arbayah. 

Kegiatan ini, lanjut Arbayah, diikuti oleh seluruh siswa kecuali mereka yang terpilih menjadi anggota Paskibra. 

Siswa Kristen mengikuti Paket Program Kerohanian Kristiani yang dibimbing oleh Pendeta Ida Riaurika.Sedangkan siswa muslim dibimbing mengikuti paket program membaca Al-Quran, tafsir dan tajwidnya, hafalan surat-surat pendek dan doa, praktek ibadah, materi tauhid dan fiqih, kultum, kaligrafi dan kreativitas lainnya. 

Penghormatan pada pilihan keyakinan para siswa yang ditegakkan SIN Wassenaar selain menyemai insan-insan berfalsafah Pancasila, juga menegakkan amanatUU Nomor 20 th 2003 Pasal 12 Ayat (1a), "Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama." 

"Kita berkeyakinan bahwa dengan menyemai anak-anak Pancasila ini kelak akan tumbuh insan dewasa yang toleran,bertenggang rasa terhadap sesama yang berlain-lainan latarbelakangnya, dan menjadi penegak perdamaian," demikian Arbayah. 

Saat ini tercatat ada 53 siswa dari SD sampai SMA di SIN Wassenaar. Lulusan dari SIN diantaranya diterima di Technische Universiteit Delft (TUD), Universiteit van Amsterdam (UvA), Vrije Universiteit Amsterdam (VU), Rijksuniversiteit Leiden (RUL),Universiteit Utrecht (UU),Fontys Hogeschool Eindhoven, Hogeschool Rotterdam danThe School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London. 

Sebagian yang memilih melanjutkan studi di Indonesia antara lain diterima diUniversitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Trisakti.

Indonesia Mitra Penting Perdamaian Dunia


Menlu Rosenthal-Umar Hadi (Foto: es/detikcom)
Wassenaar- Indonesia telah mentransfromasikan dirinya sedemikian rupa yang tak terbayangkan sebelumnya. Semakin dewasa, Indonesia merupakan mitra penting dalam memelihara perdamaian dunia. 

Hal itu disampaikan Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Den Haag Umar Hadi pada pidato sambutan resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-66 RI di Wisma Duta, Wassenaar, Rabu malam atau Kamis (8/9/2011) WIB. 

Menurut KUAI,sejak 17/8/1945 Indonesia telah mengalami jatuh bangun. Jawaban demokratis atas panggilan sejarah 12 tahun lalu telah membawa Indonesia ke era reformasi. 

Indonesia kini bangkit lebih kuat, menjadi mitra lebih baik untuk masyarakat dunia dalam memelihara perdamaian dan keamanan, memajukan demokrasi dan kebebasan, serta pembangunan ekonomi. 

"Indonesia saat ini adalah negara demokrasi penuh gairah, yang terus menuju dewasa dalam masyarakat yang pluralistik," ujar KUAI. 

Dijelaskan bahwa dengan reformasi, ekonomi Indonesia tumbuh mantap. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia berhasil membukukan angka pertumbuhan konsisten pada kisaran 5% sampai 6% beberapa tahun terakhir. 

"Bahkan berkat kombinasi pertumbuhan investasi, ekspor yang semakin mantap, dan konsumsi domestik, diperkirakan pertumbuhan akan mencapai6,5% pada tahun ini," papar KUAI. 

Perkembangan ekonomi yang mantap ini, lanjut KUAI, telah menghasilkan lapangan kerja lebih banyak, meningkatkan pendapatan per kapita, dan landasan kokoh untuk memberantas kemiskinan. 

"Indonesia telah menjadi bagian penting dari kebangkitan Asia, yang juga berarti kebangkitan Eropa, Afrika, dan Amerika. Kebangkitan kemanusiaan dalam dunia yang bebas, damai dan berkeadilan sosial," tandas KUAI. 

Ditambahkan, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga, dengan populasi muslim terbesar di dunia, di mana Islam, demokrasi, dan modernitas tumbuh bersama,anggota G20 dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, salah satu pendiri ASEAN dan sekarang menjadi ketuanya. 

"Dengan semua itu Indonesia percaya diri dan pada saat sama sadar akan tanggungjawabnya sebagai bagian dari solusi atas tantangan-tantangan global," pungkas KUAI. 

Hadir dalam resepsi diplomatik itu Menlu Uri Rosenthal, mantan Menlu Ben Bot, para pejabat tinggi Kemlu Belanda, anggota parlemen, Dubes dan atase negara-negara sahabat, perwakilan organisasi internasional, para penerima tanda jasa Bintang Maha Putera, walikota, kalangan bisnis, Sahabat Indonesia, pemuka masyarakat dan media.


Sumber : Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar